Minggu, 01 Mei 2016

PROFESI BIDAN ITU SEPERTI LAMPU?

PROFESI BIDAN ITU SEPERTI LAMPU?


13678427391724990863
foto doc.pribadi PROFESI BIDAN ITU SEPERTI LAMPU

Kemarin, tanggal 5 Mei,2013 adalah Hari Bidan Sedunia. Dirayakan di seluruh dunia. Penduduk dunia diingatkan,bahwa tidak hanya kaum wanita yang patut menghargai jasa para bidan,tetapi juga kaum pria. Karena ketika bayi lahir, bidan tidak memilah milah ,apakah bayi yang dilahirkan laki laki atau perempuan. Semuanya dibantu,agar selamat lahir kedunia ini. Jadi anda,saya,kita semuanya,pria atau wanita,diajak untuk menghargai profesi bidan.
Tiap hari kurang lebih 350 bayi lahir di dunia. Di Indonesia,menurut Menko Kesra Agung Laksono, 10.000 bayi lahir setiap harinya. Pada saat saat seperti inilah peran seorang bidan diperlukan. Tidak menjadi masalah ,istilah apa yang diberikan: dukun beranak,bidan kampung ataupun bidan berijazah, itu hanya masalah predikat secara tehnis saja.  Mereka semua mereka berjasa untuk membantu kelahiran bayi. Hal inilah yang mungkin selama ini kurang mendapat perhatian,karena telah terbentuk paradigma yang keliru,bahwa hanya wanita yang patut berterima kasih kepada para Bidan. Kita bersyukur dan bergembira,bahwa   Indonesia ikut memperingati
Hari Bidan Sedunia dengan beragam acara.Dimulai dengan acara mengantarkan bingkisan ,sebagai tanda apresiasi kepada para bidan,hingga penyelengaraan berbagai seminar.
BIDAN DI AUSTRALIA

13678429792108497278

1367843086712061574
Di Australia, International Midwives Day ,di peringati dengan dipersiapkannya pemberian penghargaan kepada bidan bidan yang dinilai berdedikasi dan berprestasi terbaik. Semua kegiatan ini dipusatkan di ibu kota Australia,yaitu Canberra. Di sini,cukup banyak bidan bidan yang berpengalaman ,berasal dari negara lain. Termasuk dari Indonesia. Mengapa? Karena gajinya dan fasilitas yang jauh lebih baik ,dibandingkan dari yang mereka peroleh dinegara asalnya. Boleh saya orang memberi stempel:” tidak berjiwa nasional”,tetapi disisi lain,setiap orang berhak mendapatkan kehidupan yang lebih baik,untuk dirinya dan keluarganya.
Kemarin pagi,dimulai jam10.00 pagi waktu New Zealand,telah diselenggarakan konferensi bidan online. Setiap bidan yang berdomisili di Australia dan Nrw Zealand ,dapat mengikuti konferensi ini,setiap jam. Karena dibuka selama 24 jam. Tujuan konferensi online ini adalah untuk mempermudah dan menghindarkan pengeluaran dana dan waktu untuk menghadiri secara phisik. Mungkin hal ini bisa dijadikan masukan untuk pemerintah kita,siapa tahu konferensi online ini bisa direalisasi di tanah air kita. Kalau mengenai tenaga ahli,kita toh punya banyak ahli di bidang ini.
ANTARA BIDAN  RUMAH SAKIT DAN BIDAN YANG MELAYANI PESALINAN DIRUMAH
13678433551921635086
foto doc.pribadi/salah satu sudut rumah sakit umum

Bertepatan kemarin,saya dan istri ,diajak putri kami untuk menengok temannya yang baru melahirkan di Wollongong Hospital.  Ini adalah Rumah Sakit Umum (Public Hospital).Menginjakkan kaki di sini,tidak terasa seperti masuk kerumah sakit. Karena semuanya bersih dan apik. Para perawat dan bidan,tidak memakai pakaian putih putih seperti di tanah air kita .
Kami naik lift ,karena teman puteri kami melahirkan di lantai pertama. Keluar dari lift,kami disambut dengan lampu yang terang benderang,karena sudah jam 7 malam.
Di kamar 1D,kami masuk . Ruangannya bersih . Disamping wanita muda yang baru melahirkan ,kelihatan terlelap bayinya dengan damai.
Bagi penduduk Australia, melahirkan disini gratis. Dari sejak masuk,hingga melahirkan. Termasuk sarapan pagi,makan siang dan makan malam. Yang uniknya, ibu ibu yang akan atau yang baru melahirkan,akan disodorkan menu makanan untuk keesokan harinya. Mereka boleh memilih,menu mana yang disukai. Persis seperti di hotel saja. Dan masih ada lagi tambahan,bila sudah melahirkan dan sudah diijinkan pulang, si bayi yang baru lahir mendapatkan “hadiah” dari pemerintah ,sebesar 800 dollar atau kalau dirupiahkan sekitar 8 jutaan. Uang ini untuk dibelikan keperluan sang bayi. Konon kabarnya,sang ibu masih dapat lagi tunjangan.
Fasilitas ini tidak hanya untuk kaum wanita yang akan melahirkan,tetapi berlaku juga untuk umum. Syaratnya adalah memiliki “Medicare Card” -(Kartu Perawatan ). Tidak dibedakan,apakah sudah menjadi warna negara Australia atau tidak. Yang penting adalah memilki kartu perawatan.
NASIB BIDAN ITU SEPERTI LAMPU?
Sedang asyik mendengar putri kami bercerita dengan temannya, tiba tiba seorang wanita masuk keruangan. Pada awalnya saya tidak tahu apakah perawat atau bidan. Karena kalau dokter, ada name tag yang bertuliskan :”dokter”.
Ia cuma masuk sebentar,memeriksa ibu si bayi dan kemudian tersenyum:” Very good”.Kemudian berjalan keluar ruangan. Karena saya berdiri paling dekat pintu,wanita ini berbasa basi bertanya:” Keluarga anda?”
Bukan,jawab saya ,teman anak kami.  Nah,karena ia mulai membuka pembicaraan,saya langsung bertanya:” Maaf,sudah berapa lama kerja disini?”  Ternyata wanita ini bernama Stefany . Ia seorang bidan dan baru beberapa tahun kerja disini. Untuk malam ini tugasnya sudah selesai,karena sudah jam 7.00 malam.
Ternyata Stefany senang bergaul,karena masih melanjutkan ceritanya. Saya dulunya Bidan Independent. Melayani pesalinan untuk wanita wanita yang tinggal agak dipinggiran kota. Coba anda bayangkan,seorang wanita dengan anak yang masih kecil,kemudian harus masuk kerumah sakit ,karena mau melahirkan. Hal ini akan sangat merepotkan baginya. Sebenarnya melahirkan dirumah atau dirumah sakit ,sama amannya. Karena toh,kami bidan yang sudah lulu dari pendidikan kebidanan. Tapi belakangan,sewaktu Kevin Rudd masih jadi Perdana Menteri, melalui Menteri kesehatannya,dinyatakan bahwa melahirkan dirumah.dianggap ilegal. Bahkan sebagai tindak lanjutnya, pemerintah tidak akan memberikan bantuan untuk wanita wanita yang tetap masih melahirkan dirumah. Bahkan kalau terjadi sesuatu,asuransi tidak akan membayar klaim.
Sepertinya profesi bidan itu belum sepenuhnya dipercayai,sehingga harus berada dibawah kontrol rumah sakit dan dokter ahli kandungan.,lanjut Stefany,sambil memainkan kunci mobil dijari jari tangannya.(disinirata rata bidan memiliki mobil pribadi ).
Wah,ceritanya jadi panjang dan saya hanya mengiyakan saja,karena saya tidak tahu harus berkomentar apa.
Akhirnya,Stefany yang curhat mendadak ini,sadar bahwa ia sudah terlalu banyak bicara pada saya,padahal kenalpun baru beberapa menit. Namun,sebelum meninggalkan saya yang masih mikir mikir,Stefany masih menambahkan:” Anda tahu,bidan itu seperti lampu “(sambil jari telunjuknya menunjuk kelampu yang terang benderang). Kalau listrik padam,orang baru merasakan ,bahwa lampu itu penting…”
Kemudian pamitan:” Nice talking with you Effendi..bye..and see u…”.
Saya mencoba memahami kalimat terakhirnya dengan mengulangi dalam hati :” Bidan itu seperti lampu…. Kalau listrik padam,baru orang merasakan bahwa lampu itu penting….hmm…. (mungkin maksudnya, kalau pas istri mau melahirkan dan tidak ada bidan,baru orang merasakan bahwa bidan itu diperlukan? hmm ini hanya terjemahan saya saja. Saya tidak tahu,apakah hal ini yang dimaksudkan oleh Stefany?)
Nah,bagaimana nasib bidan di tanah air ? Apakah nasibnya sama dengan lampu juga? Sungguh ,saya tidak tahu jawabannya…dan saya juga tidak berhak menilai,apakah ungkapan ini pas atau tidak?
13678435961537082342

Pentingnya Merasa Cantik

PENTINGNYA MERASA CANTIK

 
Semua wanita adalah seorang putri.. Mau coklat atau mau putih kulitnya, semuanya istimewa. Semua tergantung bagaimana cara kita menghargai diri sendiri. Banyak wanita yang bisa dengan mudah menyebutkan bagian tubuh yang tidak disukainya, namun agak mikir lama kalau ditanya bagian tubuh mana yang sangat dia sukai.. why ?
Tuhan telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya bentuk, dan itu merupakan nikmat yang harus disyukuri. Banyak wanita yang merasa minder dengan penampilan fisiknya, padahal perasaan minder ini bisa jadi adalah tanda bahwa kita kurang mensyukuri nikmat tuhan yang begitu besar. Kecantikan itu tidak hanya kecantian fisik, tapi yang terpenting adalah kecantikan dari dalam atau Inner Beauty.
Semua orang punya kelebihan dan kekurangan, tugas kita adalah mencari kelebihan kita dan memaksimalkannya. Jika ada yang merasa tidak memiliki kelebihan maka teruslah mencari :) :)
Ada beberapa cara sederhana yang bisa membuat kita terlihat lebih cantik diantaranya :
1.   Tersenyum :)
Tersenyum itu bisa memberi kesan positif bagi orang lain, dan pastinya orang yang tersenyum lebih indah dilihat daripada yang kerjaannya cemberut.. Tapi yang harus diingat adalah perhatikan kesimetrisan senyumannya ya guys, karena senyum yang tidak simetris atau lebih panjang ke satu sisi saja menandakan ketidaktulusan haha
2.   Perhatikan Kebersihan Diri
     Tubuh yang bersih dan wangi pastinya menambah percaya dirimu bukan ? begitupun orang lain akan lebih senang melihatnnya. Dan pastinya ingin selalu dekat denganmu.
3.   Selalu Berpikir Positif
    
     Pikiran yang baik akan memancarkan auramu juga guys, wanita bisa terlihat lebih cantik karena cara berpikirnya. Orang yang selalu berpikiran baik biasanya jauh dari stess sehingga pengaruhnya terhadap wajahpun lebih baik..
     Apapun itu adalah yang harus diingat adalah kita semua itu cantik, jangan pernah merasa minder yaa. Kita harus tunjukan bahwa setiap wanita itu cantik dan itu tergantung bagaimana cara kita menyayangi diri sendiri. Jadi mulai sekarang mulailah menyayangi dirimu, pujilah ia sesekali tapi jangan berlebihan juga ya, karena yang berlebihan itu pasti gak baik :)
     Sampai jumpa di catatan selanjutnya yaa ^_^
 

Persiapan Persalinan

PERSIAPAN UNTUK PERSALINAN

Agar persalinan Anda berjalan lancar dan tidak lagi perlu khawatir terhadap apa dan bagaimana persiapan selama persalinan berjalan, tidak ada salahnya jika jauh-jauh hari Anda mempersiapkan kebutuhan persalinan tersebut. Berikut beberapa hal yang wajib untuk Anda fikirkan dan Anda persiapkan ;
1. Membuat rencana persalinan, meliputi :
a. tempat persalinan
b. memilih tenaga kesehatan terlatih
c. bagaimana cara menghubungi tenaga kesehatan terlatih d. bagaimana transportasi yang bisa digunakan untuk ke tempat persalinan tersebut
e. siapa yang akan menemani persalinan
f. berapa biaya yang dibutuhkan, dan bagaimana cara megumpulkannya
g. siapa yang kan menjaga keluarganya jika ibu melahirkan

2. Membuat rencana pembuatan keputusan jika kegawat daruratan pada saat pembuat keputusan utama tidak ada
a. siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga
b. siapa yang akan membuat keputusan jika si pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawat daruratan

3. Mempersiapkan transportasi jika terjadi kegawat daruratan
a. dimana ibu akan melahirkan
b. bagaimana cara menjangkaunya
c. kemana ibu mau dirujuk
d. bagaimana cara mendapatkan dana
e. bagaimana cara mencari donor darah

4. Membuat rencana atau pola menabung
a. tabungan ibu bersalin

5. Mempersiapkan barang-barang yang diperlukan untuk persalinan
a. kain panjang 4 buah
b. pembalut wanita
c. handuk, waslap, alat mandi, alat make up
d. pakaian terbuka depan, gurita ibu, BH
e. pakaian bayi, minyak telon
f. tas plastik

B. YANG HARUS DISIAPKAN
Setelah minggu-minggu terakhir kehamilan anda waktu persiapan akan terasa begitu sedikit. Dan kapan waktu persalinan akan terjadi kadang tak dapat dipastikan. Adalah lebih baik jika anda sudah mempersiapkan apa saja yang harus dibawa ke rumah sakit pada saat hari yang ditunggu tersebut tiba.
Setelah kehamilan anda mencapai sekitar 7 bulan atau akhir kehamilan 28 minggu persiapkanlah barang-barang untuk persalinan yang akan dibawa ke rumah sakit dan masukkan kedalam satu tas khusus. Dan anda tidak boleh lupa memberitahukan suami anda mengenai tas khusus yang telah anda persiapkan ini. Sehingga bila harinya tiba semuanya telah siap dan suami andapun tidak lupa untuk membawa serta tas besar yang telah anda persiapkan jauh-jauh hari sebelumnya ini.
1. Beberapa barang yang diperlukan untuk IBU di rumah sakit:
a. Baju tidur. Bawalah baju tidur yang nyaman untuk anda pakai, sebaiknya yang mempunyai kancing di bagian depan sehingga mempermudah untuk menyusui bayi anda. Bawalah baju tidur dengan jumlah yang cukup anda dapat memperkirakan untuk persalinan normal atau alamiah biasanya 2 hari dan untuk persalinan operasi Caesar dibutuhkan 4-5 hari.
b. 1 set baju untuk anda pulang dari rumah sakit. Anda mungkin masih tetap terlihat seperti hamil, karena butuh waktu untuk tubuh kembali ke bentuk semula. Untuk itu bawalah baju yang nyaman, dan tidak sempit.
c. Sandal. Untuk anda berjalan sepanjang koridor rumah sakit dan juga menjaga kaki anda untuk tetap hangat.
d. Pakaian dalam. Bawalah BH untuk menyusui dan celana dalam secukupnya.
e. Pembalut wanita khusus untuk ibu bersalin.
f. Gurita atau korset untuk ibu baru bersalin.
g. Perlengkapan anda. Bawalah juga bedak, sisir, lipstick, pengharum tubuh/deodoran anda untuk anda berdandan karena anda akan bertemu dengan teman atau keluarga yang mengunjungi anda setelah proses kelahiran.
h. Handuk, sabun. Pada beberapa rumah sakit menyediakannya, tapi tergantung bila anda ingin menggunakan milik anda sendiri maka anda lebih baik mempersiapkannya.
2. Keperluan untuk BAYI anda:
Biasanya keperluan bayi akan disediakan oleh rumah sakit. Anda cukup menyediakan persiapan untuk pulang dari rumah sakit.
a. Popok, bawalah beberapa buah.
b. Baju bayi, bawalah 2 buah karena bayi kadang Gumo(memuntahkan sedikit susu ).
c. Selimut atau Bedong.
d. Kaos kaki dan tanggan.
e. Gendongan.
Persiapkanlah apa yang perlu anda bawa ke Rumah Sakit untuk persiapan persalinan dalam 1 tas dan letakkan ditempat yang mudah dijangkau dan jangan lupa memberitahu pasangan anda tentang tas itu.:)

C. PERSIAPAN DANA
Persalinan normal umumnya membutuhkan biaya yang relatif ringan. Namun, bila persalinan diperkirakan harus dilakukan dengan tindakan operatif, maka persiapan dana yang lumayan besar harus segera dilakukan. Untuk mengetahui apakah nanti akan dilakukan sesar, pasangan harus selalu berkonsultasi ke dokter. Lewat konsultasi ini diharapkan, segala kemungkinan yang bakal terjadi bisa lebih dicermati.
Bila diperkirakan lahir dengan sesar, pasangan tentunya sudah bisa berancang-ancang mempersiapkan dananya sejak jauh hari. Bila dana sudah terkumpul, otomatis beban mental suami juga bisa lebih teratasi

D. Suami SIAGA (Siap Antar Jaga)
Dr. Rudiyanti, Sp.OG. dari RS Internasional Bintaro, menegaskan, "Yang paling utama, mental harus dipersiapkan untuk menghadapi trimester pertama kehamilan dan menjelang persalinan." Persiapan mental suami, menurutnya, sangat diperlukan dalam menghadapi hal-hal berikut ini.
1. Perubahan Fisik & Mental Istri
Di trimester awal biasanya perubahan pada ibu terjadi secara menyolok. Meningkatnya produksi hormon progesteron membuat sikapnya sering berubah-ubah sesuai mood yang sedang dialaminya saat itu. Kadang gembira, sedih, marah-marah, ketus, dan sebagainya. Contoh kecil, sehabis sibuk bekerja, sesampainya di rumah suami bukannya disambut dengan senyuman. Istri malah menunjukkan wajah resah disertai keluhan pusing, mual, muntah, emosi yang meledak-ledak, dan sebagainya. Bila suami tidak siap mental, perselisihan dengan istri sangat mudah terjadi.
Perubahan emosi ini, selain karena perubahan hormon juga disebabkan oleh kondisi tubuh ibu yang tiba-tiba menjadi tidak nyaman.
Kalau begitu keadaannya, bagaimana tidak mempengaruhi kondisi emosionalnya. Ia jadi gampang marah, mudah kesal, cenderung malas, dan sebagainya. Bila suami sudah bersiap diri dengan mempelajari dan memahami berbagai perubahan yang bakal terjadi, menghadapinya akan lebih mudah. Paling tidak suami bisa membekali dirinya dengan sikap memaklumi dan sabar.
Dari segi fisik, mungkin saja perubahan keseluruhannya masih belum terlalu kentara, tapi di satu sisi mungkin saja perubahan itu sudah mencapai klimaksnya, seperti munculnya jerawat, keringat, dan bau badan. Pencapaian klimaks ini dipengaruhi oleh perubahan hormon kehamilan di awal kehamilan. Hal inilah yang kadangkala membuat istri yang tadinya berwajah cantik menjadi berbintik-bintik, yang tadinya berkulit mulus menjadi kusam, yang tadinya wangi menjadi agak bau, dan sebagainya.
Bila tidak diantisipasi dengan persiapan mental, bisa jadi suami akan terkaget-kaget dan sulit untuk menerima perubahan itu. Apalagi suami yang bersifat perfeksionis dalam menilai penampilan istri. Ia seringkali sangat sulit dan berat menerima perubahan ini.

2. Fase Ngidam
Bukan hanya mual-muntah, seringkali masih di trimester pertama, istri juga memiliki permintaan yang aneh-aneh. Tengah malam misalnya, tahu-tahu istri ingin minum air kelapa. Bayangkan, bila untuk mendapatkannya sang suami harus memanjat pohon kelapa di tengah malam buta atau harus pergi ke pasar? Bukankah ini merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan mental kuat. Bila suami siap dan ia sanggup mengusahakan keinginan istri, silakan saja diwujudkan.
Namun bila sulit, berikan pengertian kepada istri bahwa tidak mungkin mencari kelapa di tengah malam buta. Toh, ngidam memang tidak harus selalu dipenuhi. Jangan takut nanti anaknya ngeces, karena dipenuhi atau tidak ngidam itu, tidak ada hubungannya dengan ngeces.
Yang dibutuhkan adalah pemahaman suami terhadap latar belakang munculnya ngidam. Asal tahu saja, ngidam bukan keinginan janin yang harus dipenuhi melainkan keinginan yang timbul dari tekanan kondisi hamil yang dialami ibu. Di trimester pertama, mulutnya terasa sangat pahit karena asam lambung naik. Dengan kondisi ini ibu menginginkan makanan yang berbeda dari yang biasa dimakannya sehari-hari. Hal inilah sebenarnya yang menjadi pangkal munculnya ngidam. Karena mulut terasa pahit, ibu ingin makan makanan yang segar-segar, yang mungkin bisa diterima indra pengecapnya.
Meskipun tidak harus, tapi bila suami bisa memenuhinya, lebih baik segera penuhi karena bentuk perhatian seperti ini efektif meningkatkan psikis istri yang dibutuhkan bagi pertumbuhan janin yang sehat. Namun, seringkali, setelah dipenuhi keinginannya, istri hanya menyentuhnya sambil lewat. Kelapa yang susah-susah dibeli di pasar, airnya hanya diminum seteguk. Nah, jika kondisi seperti ini yang muncul, maka butuh ketabahan mental lagi.
Tak jarang bila mentalnya belum siap, sikap istri yang tampak seenaknya itu membuat marah suami. Suami harus memahami, sebenarnya istri tidak bermaksud bersikap seenaknya. Ia juga tidak mau hal itu terjadi, ia hanya berharap, air kelapa itu sangat lezat, sesuai bayangannya semula. Ternyata ketika dikecap, mulutnya malah merasa pahit dan makanan tidak bisa masuk ke dalam perutnya. Pada suami yang tidak siap mental, dia merasa bahwa usahanya tidak dihargai sama sekali. Namun, Sebaiknya suami tidak kapok, berikan alternatif lain untuk mengatasi mual muntahnya itu.
Sebenarnya, tak hanya suami yang harus selalu memahami, istri pun perlu memberikan pengertian ke suami, misalnya dengan menerangkan kondisinya saat itu agar suami betul-betul memahami apa yang sedang dirasakan. Meminta maaf kepada suami pada saat situasi seperti ini bisa dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman.




3. Mengantar Istri ke Dokter
Tak kalah penting, meskipun sibuk sebaiknya suami menyediakan waktunya untuk mengantar istri ke dokter karena ini merupakan salah satu hal yang dapat mengangkat psikis ibu dalam memelihara kehamilannya.
Jadi, baik suami maupun istri, keduanya harus saling berusaha menepati jadwal yang sebelumnya bisa disesuaikan bersama. Dengan menyaksikan dan terlibat dalam proses pemeriksaan, akan timbul empati suami terhadap istri dan anak yang tengah dikandungnya. Hal ini penting untuk kelanjutan pemeliharaan kandungannya. Selain itu, suami pun bisa bertanya ke dokter tentang hal-hal yang sering ditemukan dan dikeluhkan istri. Dari penjelasan yang diberikan dokter, otomatis kondisi mental suami bisa lebih terjaga.
Tak hanya ke dokter, bila ada waktu, suami pun sebaiknya menemani istri menjalani program senam hamil. Senam ini diyakini sangat membantu ibu menghadapi persalinan. Tidak hanya istri, suami pun perlu mengetahui berbagai tahapan dan kendala yang mungkin terjadi saat persalinan. Bila nanti istri panik, suami akan tahu cara menghadapinya. Suami juga bisa memantau perilaku istri ketika bersalin. Bila terjadi kesalahan, suami bisa langsung mengoreaksinya. Bila hal ini dapat dilakukan dengan baik, tentu beban istri saat melahirkan bisa dikurangi dan kondisi mentalnya akan naik sehingga persalinan bisa berjalan lancar.
Bayangkan kalau istri tidak pernah ikut senam hamil dan suami tidak punya pengetahuan sedikit pun tentang persalinan. Ketika istri berteriak-teriak, misalnya, suami bisa-bisa bukannya membantu tapi malah ikut panik.

4. Beban Menghadapi Persalinan
Memasuki bulan-bulan terakhir, dimana istri sudah bersiap menghadapi persalinan, sang suami harus mempersiapkan mentalnya lebih kuat lagi. Pada periode trimester ke tiga akhir, selain beban tubuh istri semakin berat, dia juga sering mengalami perasaan takut karena membayangkan proses persalinan yang sulit dan kamar operasi. Oleh karena itu, suami harus hadir sebagai pendamping yang bisa menyamankan kondisi istri.
Selain itu, kesiapan mental suami pun sangat diperlukan ketika harus menghadapi persalinan yang berisiko. Pada banyak kasus, persalinan tidak bisa berjalan normal, ada perdarahan, persalinan panjang, bayi terlilit tali pusat, sungsang, dan sebagainya, yang bisa saja mengancam nyawa ibu.
Bila mengetahui bahwa persalinan nanti akan bermasalah, sebaiknya persiapan mental suami dilakukan jauh hari sebelum persalinan. Dengan begitu bila nantinya diperlukan berbagai tindakan darurat, suami sudah langsung bisa mengatasi kondisi mentalnya.

5. Menemani Istri Bersalin
Dukungan suami sangat diperlukan agar psikis istri bisa terangkat saat menjalani proses persalinan. Dengan begitu istri bisa lebih kuat, nyaman, percaya diri, dan ringan ketika bersalin. Saat itu, rasa empati suami pun dapat tumbuh lebih dalam, sehingga penghargaan terhadap perjuangan istri dan rasa sayang kepadanya bisa tumbuh lebih sempurna.
Walaupun begitu, tidak semua suami punya mental yang kuat menyaksikan istri bersalin. Ada yang baru melihat darah sedikit saja sudah mau pingsan. Sebaiknya sebelum mendampingi istri bersalin, suami menilai diri sendiri apakah ia cukup kuat atau tidak. Bila tidak, lebih baik suami tak memaksakan diri mendampingi istri di kamar bersalin. Tunggu saja di luar asalkan peduli dengan apa yang sedang dihadapi istri.
Jika ibu butuh waktu berjam-jam saat mengalami tahap-tahap pembukaan persalinan, maka dibutuhkan suami dengan ketabahan dan kekuatan mental ekstra. Ketika istri panik dan kesakitan hingga berteriak-teriak, suami amat dituntut kesabaran dan ketenangannya untuk tetap menenteramkan dan mendukung istri dalam menjalani proses persalinan. Persiapan mental suami untuk menemani istri bersalin bisa dilakukan dengan memperkuat tekad.

Asuhan Kebidanan Nifas

ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU NIFAS DI RUANG NIFAS RSUD "HARAPAN IBU"
TAHUN 2013
Pengkajian
Hari / Tanggal               : Senin/ 06 Mei 2013
Jam                              : 10.00 wita
No. RMK                    : 1046901
A.       DATA SUBJEKTIF
1.      Identitas
a.       Identitas Istri
Nama                   : Ny. S
Umur                   : 27 tahun
Agama                 : Islam
Suku / Bangsa      : Jawa/Indonesia
Pendidikan           : SMA
Pekerjaan             : Ibu Rumah Tangga
Alamat                 : Jalan Raya RT. 11 No.03
b.      Identitas Suami
Nama                   : Tn. R
Umur                   : 29 tahun
Agama                 : Islam
Suku / Bangsa      : Jawa/ Indonesia
Pendidikan           : SMA
Pekerjaan             : Swasta
Alamat                 : Jalan Raya RT. 11 No.03
2.      Status Perkawinan
a.       Kawin                             : 1 kali
b.      Lamanya                         : 5 tahun 
c.       Dengan suami sekarang   : Ya, suami pertama
3.      Keluhan Utama
Ibu mengatakan baru selesai melahirkan anak kedua dan mengeluh nyeri pada perut bagian bawah dan jahitan pada perineum
4.      Riwayat Obstetri dan Ginekologi
a.       Obstetri
1)      Haid
a)      Menarche             : 14 tahun
b)      Siklus                   : 28 hari
c)      Lamanya              : 7 hari
d)      Banyaknya           : 3 kali ganti pembalut
e)      Teratur/tidak         : teratur
f)        Dismenorhoe        : tidak pernah
g)      HPHT                  : 21-07-2012
h)      HTP                     : 28-04-2013
2)      Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
P2A0
NO
Tahun
Kehamilan
Persalinan
Anak
Nifas
Umur kehamilan
Penyulit
Tempat
Cara
Penolong
JK
BB
Ket
1.
2006
Preterm
Tidak ada
RS
Dg VE
Dokter
3000 gr
Mati
Normal
2.
2013
Aterm
Tidak ada
RS
Spt - BK
Bidan
3850 gr
Hidup
Normal
3)      Riwayat Kehamilan Sekarang
a)      Trimester I
ANC       : 1 kali di bidan  pada umur kehamilan 9 minggu
Keluhan   : pusing
Terapi     : Vitamin B6
Nasehat   : ibu mendapat anjuran untuk istirahat yang cukup
b)      Trimester II
ANC       : 2 kali di bidan pada umur kehamilan 14 minggu dan 20
  minggu
Keluhan   : Tidak ada keluhana
Terapi     : SF 30 tablet 1x1, Vitamin Bcomplex 1x1 dan Vitamin B6 1x1
Nasehat   : ibu mendapat anjuran makan dengan porsi sedikit namun                                   frekuensinya diperbanyak
c)      Trimester III
ANC       : 4 kali di bidan pada umur kehamilan 28, 34, 37 & 40 minggu
Keluhan   : Sering kencing
Terapi     : Tablet Fe 30 tablet 1x1
Nasehat   : ibu mendapat anjuran mengurangi minum teh dan kopi
4)      Persalinan Sekarang
Riwayat Persalinan Sekarang
a)      Jenis persalinan                                        : normal
b)      Penolong                                     : bidan
c)      Umur kehamilan pada saat persalinan       : 41-42 minggu
d)      Keadaan persalinan                                  
1)      Kala I           : berlangsung selama ± 7 jam
2)      Kala II          : berlangsung selama ± 30 menit
3)      Kala III         : berlangsung selama ± 5 menit
4)      Kala IV         : dilakukan pengawasan post partum selama 2 jam
e)      Keadaan Bayi
1)      Tanggal/ jam lahir       : 5 Mei 2013 / 12.45 wita
2)      Jenis kelamin : perempuan
3)      Berat badan               : 3850 gram
4)      Panjang badan           : 52 cm
5)      Keadaan                   : segera menangis
6)      APGAR Score          : 7.8.9
b.      Riwayat Ginekologi
Ibu tidak pernah menderita penyakit infeksi menular seksual, infeksi saluran kemih, mastitis, abses payudara serta tidak ada riwayat perdarahan post partum.
5.      Riwayat KB
Sebelum kehamilan pertama ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun. Setelah anak pertama, ibu menggunakan kontrasepsi pil kombinasi selama 4 tahun dan tidak ada masalah, ibu kemudian berhenti. Ibu menikah lagi dan sebelum kehamilan ini ibu tidak menggunakan kontrasepsi apapun.
6.      Riwayat Kesehatan Ibu dan Keluarga
a.       Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit jantung, hipertensi, asma, diabetes mellitus, dan hepatitis.
b.      Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan di pihak keluarga baik dari pihak ibu ataupun suami tidak ada yang menderita penyakit menurun dan tidak ada riwayat kehamilan kembar.
7.      Data Biologis
a.       Nutrisi
Ibu makan jam 09.00 wita dengan dengan porsi 1 piring terdiri dari nasi, ikan dan sayur.
b.      Aktivitas
Ibu sudah bisa bangun dari tempat tidur, berdiri dan berjalan pelan.
c.       Personal hygine
Ibu mengatakan belum mandi, ibu hanya mengganti pakaiannya, dan mengganti pembalutnya.
d.      Eliminasi
1)      BAK : Ibu BAK 1 kali dibantu dengan kateter sementara karena blas penuh dan ibu takut untuk kencing sendiri.
2)      BAB  : Belum ada
e.       Istirahat dan tidur
1)      Malam hari     : ibu mengatakan kurang tidur, ibu hanya bisa tidur ±4-5 jam
2)      Siang hari       : ibu tidak bisa tidur, ibu hanya istirahat di tempat tidur.
8.      Data Psikologis
Ibu merasa bahagia karena bayinya lahir dengan selamat.
9.      Data Psikososial
Ibu dapat berkomunikasi dengan lancar dan ibu sangat kooperatif saat menjawab pertanyaan yang diberikan.
10.  Sosial Budaya
Ibu tidak ada pantangan terhadap makanan dan kebiasaan – kebiasaan tertentu selama masa nifas.
B.     DATA OBJEKTIF
1.      Pemeriksaan umum
a.       Keadaan umum            : baik
b.      Tanda-tanda vital          : - Tekanan darah         :120/80 mmHg
Nadi                        : 82 x/ menit
Pernapasan              : 22x/menit
Suhu                        : 36,7oc
2.      Pemeriksaan Khusus
a.       Inspeksi
-         Rambut      : Bersih dan tidak rontok
-         Muka        :Tidak ada oedem dan tidak pucat
-         Mata         : sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anaemis.
-         Hidung       : tidak ada secret
-         Mulut         : bibir tidak pucat dan tidak pecah-pecah, mukosa lembab, lidah
  bersih, gigi tidak karies
-         Leher         : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan vena jugularis.
-         Payudara   : Puting menonjol, bersih, kiri kanan simetris, dan terdapat
  hiperpigmentasi pada areola mammae.
-         Abdomen : tidak ada bekas luka operasi dan terdapat linea nigra dan
   streae
-         Genetalia   : pengeluaran pervaginam berupa lochea rubra yang berwarna                    merah dan berbau amis
-         Ekstermitas: tangan dan kaki baik kiri maupun kanan tidak terlihat edema
   dan varises
b.      Palpasi
-         Leher         : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
-         Payudara   : kolostrum sudah keluar
-         Abdomen : Involusi uterus
§  Tinggi fundus uteri            : 2 jari di bawah pusat
§  Kontraksi uterus              : teraba keras yang menandakan
   kontraksi uterus baik (+)
§  Blast                                : kosong
-         Ekstermitas: tidak teraba oedem pada kaki kiri dan kanan.
C.     ASSESMENT
P2  A0 nifas 8 jam post partum
D.    PLANNING
No
Tindakan/Implementasi
Rasionalisasi
Evaluasi
1.
Mengobservasi keadaan umun, tanda vital, dan involusio uterus ibu, serta menjelaskan hasilnya pada ibu.
Hak-hak pasien untuk memperoleh informasi tentang kondisi dan keadaan yang mereka alami. (Sarwono, 2009)
KU : baik
TD : 120/80 mmHg
N   : 78x / menit
R   : 22x / menit
T    : 36,7o C
TFU: 2 jari ↓ pusat
Lochea: rubra
Kontraksi : baik
2.
Menganjurkan ibu minum 6-8 gelas sehari dan mengonsumsi buah dan sayur.
Cairan dan makanan serat ( buah dan sayur) dapat merangsang eliminasi dan mencegah konstipasi. (Doenges, 2001)
Ibu mengerti dan mau melaksanakan apa yang dianjurkan.
3.
Memberitahu ibu agar tidak perlu takut untuk kencing dan menganjurkan untuk tidak menahan kencing jika ada keinginan untuk kencing.
Mengosongkan kandung kencing mungkin dapat membantu kontraksi. (Sarwono, 2009)
Ibu setuju
4.
Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya secara on demand dan meneruskan ASI saja selama 6 bulan serta mengajarkan ibu teknik menyusui dengan benar.
Ibu yang memberikan ASI, lebih sedikit akan mengalami masalah dengan menyusui. (Sarwono, 2009)
Ibu sudah menyusui dengan baik.
5.
Berkolaborasi dengan tim medis mengenai kondisi ibu dan pemberian obat.
-         Aff Infus
-         Inj ceftriaxone dihentikan
-         Drip ketorolac dihentikan
-         Pemberian obat oral
§  Cefadroxil 3x500mg
§  Paracetamol 3x1
§  Vitamin C 1x1
§  Sulfat Ferrosus 1x1
-         Cefadroxil untuk sebagai antibiotik
-         Paracetamol sebagai antipiretik untuk mengurangi nyeri
-         Vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh
-         Sulfat Ferrosus untuk mencegah anemia
(Farmakologi kebidanan, 2010)
-         Infus sudah dilepas
-         Obat-obatan injeksi sudah dihentikan dan digantikan dengan obat oral.
CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/ tanggal : Selasa 7 Mei 2013
Jam   :  10.00 wita
S :
Ibu mengatakan baru melahirkan 2 hari yang lalu dan nyeri sudah berkurang, namun ibu belum mengerti mengenai kontrasepsi yang cocok untuk ibu nifas.
O :
KU            : baik
TD             : 110/80 mmHg
N                : 76 x / menit
R                : 20x / menit
T                : 36,5o C
TFU           : 2 jari ↓ pusat
Lochea        : rubra
Kontraksi    : baik
ASI             : Lancar
A :
P2  A0 nifas fisiologis Hari ke-2.
PLANNING
No
Tindakan/ Implementasi
Rasionalisasi
Evaluasi
1.
Mengobservasi keadaan umun, tanda vital, dan involusio uterus ibu, serta menjelaskan hasilnya pada ibu
Hak-hak pasien untuk memperoleh informasi tentang kondisi dan keadaan yang mereka alami. (Sarwono, 2009)
KU   : baik
TD   : 110/80 mmHg
N     : 76 x / menit
R     : 20x / menit
T     : 36,5o C
TFU : 2 jari ↓ pusat
Kontraksi : baik
3.
Menganjurkan ibu menjaga kebersihan diri dengan mandi, mengganti pakaian setiap kali selesai mandi atau ketika berkeringat dan mengganti pembalut jika kurang nyaman.
Kebersihan diri membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman pada ibu (Ayyeyeh R, 2011)
Ibu memahami apa yang disampaikan.
4.
Menganjurkan ibu menjaga kebersihan bayinya dengan mengganti pakaian bayi setiap kali pakaian basah atau kotor karena BAK atau BAB.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ibu nifas agar terjaga kebersihannya (Suherni dkk, 2008)
Ibu setuju
5.
Menganjurkan ibu cukup istirahat
Istirahat yang cukup berfungsi mengembalikan kondisi yang sehatdan mencegah kelelahan (Mulati S., 2011)
Ibu masih kurang nyenyak tidurnya.
6.
Menganjurkan ibu menggunakan kontrasepsi seperti AKDR, Implant, Suntik progestin atau pil progestin.
Kontrasepsi yang tidak menghambat pengeluaran ASI, efektif sampai laktasi (Manuwaba, 2010)
Ibu memilih kontrasepsi pil.
7.
Berkolaborasi dengan dokter mengenai keadaan ibu.
-         Ibu boleh pulang
Karena kondisi pasien lebih baik
Ibu sudah pulang